Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) Divisi Unggulan Inovasi dan Kolaborasi (DUGUNIK) meluncurkan program Desa Anti-Fraud sebagai langkah strategis dalam membangun ekosistem audit forensik yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat desa agar memiliki pemahaman dan kemampuan dasar dalam mendeteksi serta mencegah praktik kecurangan keuangan di tingkat lokal. Melalui pendekatan kolaboratif antara auditor, perangkat desa, dan akademisi, AAFI DUGUNIK berupaya menciptakan budaya transparansi dan akuntabilitas yang tumbuh dari akar rumput.
Program Desa Anti-Fraud tidak hanya berfokus pada pengawasan dana desa, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang tata kelola keuangan publik. Masyarakat diberikan pelatihan langsung mengenai cara membaca laporan keuangan, mengenali indikasi penyimpangan, dan melaporkan temuan secara etis. Selain itu, AAFI DUGUNIK memperkenalkan metode audit partisipatif berbasis komunitas, di mana warga turut terlibat dalam proses pemantauan anggaran, sehingga tercipta sistem pengawasan yang lebih terbuka dan responsif terhadap kebutuhan publik.
Inisiatif ini juga melibatkan kerja sama lintas sektor antara lembaga pemerintah daerah, universitas, serta organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat ekosistem antikorupsi di tingkat desa. Dengan dukungan teknologi audit sederhana dan pelaporan digital, AAFI DUGUNIK memastikan bahwa proses audit berjalan lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh semua pihak. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan dana publik sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola keuangan desa.
Melalui program Desa Anti-Fraud, AAFI DUGUNIK menegaskan perannya sebagai pionir dalam membangun model audit forensik yang inklusif dan berbasis pemberdayaan masyarakat. Transparansi bukan lagi menjadi tanggung jawab auditor semata, tetapi juga hasil dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan langkah konkret ini, AAFI DUGUNIK optimistis bahwa desa-desa di Indonesia dapat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan integritas mampu menciptakan tata kelola keuangan yang bersih, adil, dan berkelanjutan.